Nyawa dan Cinta ~ Debu

Nyawa dan Cinta

by Debu

Nyawa dan cinta menjelmaYakni kedua-duanyaDi zaman dulu bersamaDiciptakan oleh Allah
Reff :Dengan cara sangat khususRoh dan cinta dicampurkanDan cinta yang memang halusMenghilang dalam campuran
Kekuatan campurannyaMenyatukan roh dan cintaEntah cinta atau nyawaJadi zat atau sifatnya
Mungkin cinta jadi zatnyaYaitu zat campurannyaMungkin roh jadi sifatnyaAtau mungkin sebaliknya
Reff :Natijah campuran ituCinta dan roh berbicaraDan saling dengar begituBersama dipelihara
Asal cinta api tapiAngin itu asal nyawaAngin menyalakan apiMaka membakar anginnya
Reff :Entah ini, entah ituSaya tidak tahu, kawanMemang tidak tahu jituAdalah keajaiban

Syair Syukur Nikmat Alloh ~ Lubbil Ahbab

Syukur Nikmat Alloh

by Lubbil Ahbab

Bismillahi atas berkat rohmat Alloh
Alhamdulillahi syukur nikmat Alloh
NikmatNya tercurah, sungguh tak terhingga
Tidak mungkin kita mampu menghitungnya
NikmatNya tercurah, sungguh tak terhingga
Tidak mungkin kita mampu menghitungnya

Siapa yang syukur nikmatnya ditambah
Siapa yang kufur adzabnya menimpa
Dengan syukur ridlo Ilahi melimpah
Dengan kufur murka Ilahi tertumpah
Dengan syukur ridlo Ilahi melimpah
Dengan kufur murka Ilahi tertumpah

Ridlo Alloh lebih dahsyat dari surga
Murka Alloh lebih dahsyat dari neraka
Tanpa ridlo Alloh hidup hidup tak bermakna
Ada tiadanya tiada berbeda
Tanpa ridlo Alloh hidup hidup tak bermakna
Ada tiadanya tiada berbeda

Fatamorgana disangkanya air
Pada hakekatnya hanya panas pasir
Apa arti hidup tanpa ridlo Alloh
hanya sia-sia sepanjang hidupnya
Apa arti hidup tanpa ridlo Alloh
hanya sia-sia sepanjang hidupnya

Cinta Tanah Air Bagian dari Iman

Cinta Tanah Air Bagian dari Iman

by Lubbil Ahbab

Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman..

Segala Agama Dari Pangkal Iman..

Cinta Tanpa Iman Cinta Jadi Buta..

Iman Tanpa Cinta Iman Tak Berdaya..

Tho'at Itu Bukti Cinta Yang Sejati.. 

Dusta Itu Bukti Cinta Yang Di Lathi..

Manunggalnya Cinta Dengan Keimanan..

Hidup Kuat Indah Serta Kejayaan..

Lir-ilir, lir-ili

Syair Lagu Lir Ilir

Lir-ilir adalah tembang yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga

Sunan Kalijogo

Bahasa Asli:

Lir-ilir, lir-ilir, tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar
Cah angon, cah angon, penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno kanggo mbasuh dododiro
Dododiro, dododiro, kumitir bedah ing pinggir
Dondomono, jlumatono, kanggo sebo mengko sore
Mumpung pandhang rembulane, mumpung jembar kalangane
Yo sorak-o sorak hiyo !

Arti dalam Bahasa Indonesia secara harfiah

Sayup-sayup bangun dari tidur, pohon sudah mulai bersemi
Demikian hijau bagai gairah pengantin baru
Penggembala, tolong panjatlah pohon blimbing itu
Walaupun licin dan susah tetap panjatlah untuk mencuci pakaian
Pakaian yang koyak sisihkanlah
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung masih terang rembulan nya, mumpung masih banyak waktu luang
Mari bersorak-sorak, ayo...

7 Wasiat W.R. SOEPRATMAN

KEAJAIBAN W.R. SOEPRATMAN

WR Soepratman adalah seorang tokoh pemersatu Indonesia, lahir di Meester Cornelis (Jatinegara) pada hari Senin Wage , 9 Maret 1903 pukul 11 siang. Salah satu karya perjuangannya yaitu lagu Indonesia Raya. Lagu Indonesia Raya dikumandangkan pertama kali saat terjadinya sebuah konggres besar pemuda se-Indonesia di Jakarta tanggal 28 Oktober 1928.

Beliau wafat pada hari Rabu Wage, 17 Agustus 1938 jam 12 malam di Jl Mangga no 21 Surabaya, di rumah kakaknya yang tertua di Jalan Mangga no 21 Kenjeran Surabaya. Beliau wafat dalam keadaan masih perjaka. Di hari-hari menjelang wafatnya beliau berkata, “Saya yakin Indonesia pasti merdeka”. Tepat 7 tahun setelah beliau wafat, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

Ketika naza’ tidak ada seorang pun di sisi beliau. Keluarganya baru mengetahui WR Soepratman berpulang setelah beberapa saat kemudian. Secarik kertas bertuliskan syair lagu Selamat Tinggal ditemukan disisi kanan jenazah WR Soepratman. Berikut adalah syairnya:

1. Selamat tinggal tanah airku
   Tanah tumpah darahku
2. Indonesia tanah berseri
   Tanah yang aku sayangi
3. Selamat tinggal bangsaku
   Marilah kita berseru
4. Indonesia bersatu
   Bangsa dan tanah airku
5. Marilah kita berdoa
   Indonesia bahagia
6. Marilah kita berjanji
   Indonesia abadi
7. Hiduplah Indonesia Raya
   Selamat tinggal untuk selama-lamanya

Tujuh bait itu dikutib dari buku yang berjudul: ”Lagu Kebangsaan Indonesia” halaman 81 oleh Oerip Kasan Sengari dicetak oleh P.D. Percetakan Graha Karya Jalan Tunjungan 19 – 21 Surabaya.
Oleh Kyai M. Muchtar Mu’thi, seorang ulama Indonesia yang namanya masuk dalam "Incyklopedia Islam" terbitan PT Ikhtiar Van Hoven Jakarta 1994 Jilid V bab Thoriqoh Huruf T, isi syair tersebut disimpulkan sebagai wasiat terakhir WR Soepratman:

1. Selamat tinggal yang beliau tujukan kepada tanah airnya, tanah tumpah darahnya.
2. Selamat tinggal yang beliau tujukan kepada tanah airnya yang berseri, yang ia sayangi.
3. Selamat tinggal yang beliau tujukan kepada bangsanya.
4. Beliau pesan kepada bangsanya setelah beliau meninggal supaya tetap bersatu. Jangan sampai pecah belah.
5. Supaya tetap berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa agar Indonesia bahagia.
6. Supaya berjanji bersumpah untuk melestarikan Indonesia.
7. Indonesia Raya tetap hidup, jangan sampai mati.
8. Beliau pulang untuk selama-lamanya ke pangkuan Rohmatalloh.

Barang siapa mencintai tanah airnya, hakikatnya ia mencintai dirinya sendiri. Barang siapa mencintai dirinya sendiri, ia mencintai Tuhannya.
Barang siapa mencintai Tuhannya, Tuhan akan mencintainya
Barang siapa dicintai Tuhannya ia akan mendapatkan kebahagiaan melebihi kebahagiaan di 8 tingkatan surga

sumber: https://www.facebook.com/notes/rizki-hikmawan/keajaiban-wr-soepratman/212394865696